BOOKING TIKET PESAWAT

Bertingkat dua

Bertingkat dua. Info sangat penting tentang Bertingkat dua. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Bertingkat dua

Kedermawanan meningkatkan kemungkinan untuk membuat pelanggan menganggap perusahaan adalah warga negara korporat yang baik. Selain CSR tersebut sebelumnya tanggung jawab korporat terhadap lingkungan telah di pelopori dengan program-program seperti system manajemen lingkungan, PROKASIH, PROPER, dan yang lebih dikenal dalam hal sertifikasi lingkungan internasional ISO 14000. Lalu bila perusahaan melakukan tanggung-jawabnya terhadap lingkungan sekitar agar mendapatkan citra baik di masyarakat dan pelanggan, maka apa strategi kita agar memiliki citra baik di mata perusahaan? Banyak sudut yang dipilih orang untuk memandang kehidupan. Mencoba mengartikannya lalu mencoba mengambil kesimpulan, hidup itu sebenarnya bagaimana. Setelah merasa berhasil menemukan jawabannya, mereka pun mencoba menerapkannya dalam keseharian berdasarkan nilai-nilai yang sudah disusun. Koq ada kalimat "merasa berhasil menemukan jawabannya"? Itu karena anggapan sebagian orang. Cara saya memandang hidup ini mungkin berbeda dengan cara sampeyan. Misalnya begitu. Ada seorang teman yang berangan-angan untuk menemukan arti kehidupan. Jidat saya jadi berkerut saat mengetahui apa yang difikirkan tentang hiudp ini. Orang ini menurut saya memang agak sableng. Sebenarnya apa yang terjadi? Apa dia sedang keblinger atau kebetulan hanya seorang pengkhayal? Coba perhatikan apa yang dia tuturkan dibawah ini. Hidup bagaimana yang sampeyan inginkan? Hidup macam apa yang sampeyan ingin miliki kalau sampeyan boleh memilih dan menentukan sendiri jenis hidup sampeyan? Apa sampeyan sudah cukup puas dengan hidup sampeyan yang sekarang? Coba pikirkan dan jawab sendiri pada diri sampeyan. Waktu itu ulangan matematika. Seperti biasanya para murid yang laki-laki bawa bangku masing-masing dan keluar kelas, duduk mengerjakan ulangan di koridor. Termasuk saya yang juga mulai mengerjakan soal-soal ulangan matematika itu. Ternyata soal-soalnya susah bukan main, benar-benar susah. Saya dan temen-temen cuma bisa saling berpandangan, terbengong-bengong. Lalu saya usahakan mengerjakan soal-soal matematika itu sebisa-bisanya, semampu saya. Ketika jalan sudah buntu, saya bersandar di tembok koridor, dengan perasaan kalah habis digamparin soal matematika ratusan kali. Saya duduk tenang memandang langit biru di luar di seberang koridor. Angin membuat pikiran saya melayang kemana-mana. Dalam keadaan tenang seperti itu, saya melihat burung terbang di langit, entah burung apa. Terbang dengan tenang, terbang melingkar, menukik, datar dan gerakan-gerakan lain. Seperti tanpa tujuan burung itu terus saja terbang di sana di kejauhan dengan arah yang tidak pasti. Betapa enaknya hidup sebagai burung itu. Hidup damai tenteram tanpa segala macam urusan manusia di bumi ini. Tidak ada tanggung jawab, tidak ada uang, tidak ada masalah. Hidup untuk bersenang-senang, lalu mati. Betapa indahnya! Sesaat saya membayangkan hidup sebagai burung itu. Tidak ada ulangan matematika yang harus dipusingkan, tidak perlu memusingkan uang, tidak perlu mikirin permusuhan, tidak perlu memikirkan masalah hasil peradaban manusia di muka bumi. Hanya hidup ketika saatnya untuk hidup, dan mati ketika saatnya untuk mati. Betapa indahnya!


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger